Ide artikel ini dimulai dari seorang rekan yang mengirimkan pesan melalui messenger kepada saya. Rekan saya ini bertanya kepada saya mengenai strategi belajar efektif saat mengikuti sebuah seminar atau pelatihan. Sering kali mengikuti pelatihan, ujung – ujungnya tidak memberikan perbedaan dalam kehidupannya. Akhirnya, saya mencoba bertanya kepada rekan saya ini apa yang sebenarnya terjadi.
Berikut percakapan saya dengan rekan saya yang kita sebut saja namanya Anto.
Anto : Pak, boleh saya bertanya? Saya mau bertanya, mengapa pelatihan yang saya ikutin, saya kurang merasakan manfaatnya dalam hidup saya yach? Rasanya kalau ada perubahan pun sangat kecil dampaknya. Boleh dishare bagaimana strategi belajar efektif?
Adrian : Pertanyaan yang menarik. Ngomong – ngomong, apa yang Pak Anto lakukan saat mengikuti pelatihan tersebut?
Anto : Ya, saya mengikuti pelatihan tersebut mendengarkan saja apa yang disampaikan oleh pembicara.
Adrian : Apakah Bapak tidak mencatat atau membuat catatan mengenai apa yang disampaikan oleh pembicara?
Anto : Tidak, Pak. Khan sudah ada makalahnya.
Adrian : Saran saya, Pak. Alangkah baiknya kalau Pak Anto mulai mencatat apa yang disampaikan oleh pemicara. Karena saat kita mencatat, pikiran bawah sadar kita akan menjadi lebih aktif untuk menyimpan apa yang disampaikan. Selain itu, sebuah survei pernah dilakukan, kalau kita hanya mendengar saja, maka informasi yang diterima setelah 1 minggu hanya tersisa 5%.
Anto : Wah, benar sekali Pak. Baiklah saya akan mencoba membuat catatan, Pak. Ngomong – ngomong, saya pernah juga mencatat, akan tetapi selang beberapa waktu saya membuka catatan saya kembali, saya jadi bingung dengan apa yang saya catat. Karena saya mencatat dengan cukup ngebut sewaktu mengikuti pelatihan itu.
Adrian : Tenang, Pak. Saya juga pernah mengalami hal yang sama. Saat ini setelah saya mengikuti sebuah pelatihan, segera saya membuat catatan rangkuman poin – poin penting dari apa yang saya pelajari selama pelatihan tersebut.
Anto : Iya, Pak. Saya belum pernah membuat rangkuman dari apa yang saya pelajari sich.
Adrian : Nah, alangkah lebih bagusnya lagi untuk membuat pelatihan yang Pak Anto ikuti menjadi lebih bermanfaat, coba share kembali apa yang Pak Anto sudah pelajari minimal kepada 1 orang. Karena saat kita mengajarkan kembali kepada orang lain apa yang kita pelajari, kita akan mendapatkan manfaat yang lebih banyak.
Anto : Selama ini saya jarang mensharingkan apa yang saya pelajari sich. Baiklah, saya akan mencoba mensharingkan apa yang saya pelajari supaya saya akan lebih ingat.
Adrian : Ada 1 hal lagi yang akan membuat apa yang Bapak pelajari akan mengubahkan hidup. Yaitu buatlah action plan mengenai hal – hal yang sudah dipelajari, saat kita mulai menerapkan apa yang kita pelajari, kita pasti akan bisa merasakan manfaatnya. Karena tindakan membuat perbedaan.
Anto : Nah, ini dia, Pak. Saya lemah dalam hal ini. Baiklah, mulai saat ini saya akan membuat action plan serta menerapkan apa yang saya pelajari dalam kehidupan saya. Terima kasih Pak untuk tipsnya yang bermanfaat.
Di atas adalah sebagian dari percakapan yang kami lakukan. Semoga Anda terinspirasi dengan 4 langkah strategi belajar efektif. Terapkanlah dan dapatkanlah manfaatnya. Life To The Fullest!
Strategi belajar efektif :
1. Membuat catatan selama pelatihan
2. Membuat rangkuman poin penting setelah pelatihan
3. Mensharingkan kembali kepada orang lain
4. Membuat action plan dan menerapkan apa yang dipelajari
Adrian Luis
Latest posts by Adrian Luis (see all)
- Hidup Dengan Menjalankan Passion - 22 August 2024
- Menemukan Keberhasilan dan Kepuasan dalam Pertumbuhan Pribadi dan Bisnis - 15 March 2024
- Bangun Diri dan Bisnis Adopsi Filosofi Jim Rohn - 14 March 2024
- Mengkristalkan Tujuan Anda: Meningkatkan Performa Kerja dan Penjualan - 13 March 2024
- The Million Dollar Personal Success Plan: Menggapai Kesuksesan Luar Biasa - 12 March 2024
saya masih ingat dulu ketika mengikuti Pelatihan Pemandu LKMM di kampus. Semacam training for trainer. Di salah satu materinya, Hakikat Belajar, dijelaskan bahwa pembelajaran yang paling efektif adalah dengan melibatkan peserta dalam pengalaman terkendali.
Maka sudah barang tentu peserta pelatihan, apapun itu, yang akan merasakan efek (+) adalah yang berpartisipasi aktif. Entah itu dalam bentuk menulis catatan khusus , ataupun dengan mempraktekkan apa-apa yang sudah diajarkan di dalam workshop. (persis seperti yang Pak Adrian tuliskan)